Rabu, 16 Juni 2021

KONFIGURASI MASTER ROUTING

 KONFIGURASI MASTER ROUTING

Routing Statis

Routing statis (Static Routing) adalah proses setting router jaringan menggunakan tabel routing yang dilakukan secara manual saat melakukan konfigurasi. Jika ada perubahan, maka administrator jaringan harus melakukan setting ulang pada jaringan.

Routing static merupakan pengaturan yang paling simple dalam jaringan komputer, untuk menggunakannya administrator tinggal mengisi dalam tabel entri forwarding pada setiap router yang terhubung pada jaringan tersebut.

Penggunaan routing statis cocok untuk jaringan internet berskala kecil, untuk jaringan yang skalanya besar tidak disarankan menggunakan routing statis. Nah setiap routing pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya, berikut kelebihan dan kekurangan routing statis:

Kelebihan Routing Statis

  • Meringankan kinerja dari prosesor router karena pemrosesan sudah tersebar pada setiap router.
  • Menghemat bandwidth karena tidak ada bandwidth yang terbuang saat terjadi pertukaran paket.
  • Memperoleh informasi dari isi tabel routing pada saat terjadi proses tukar menukar paket.
  • Routing statis lebih aman
  • Administrator bebas menentukan jalur jaringan

Kekurangan Routing Statis

  • Network admin harus mengetahui segala informasi tentang router yang tersambung.
  • Hanya bisa untuk jaringan berskala kecil
  • Konfigurasi lebih rumit apalagi kalau banyak komputer yang terhubung
  • Membutuhkan waktu konfigurasi yang lebih lama
  • Jika ada jalur yang rusak jaringan akan terhenti

Routing Dinamis

Routing dinamis (Dynamic Routing) adalah router yang memiliki kemampuan untuk membuat tabel routing secara otomatis berdasarkan lalu lintas jaringan dan router yang terhubung. Jika diartikan, dinamis adalah bisa berubah-ubah, jadi IP Addressnya selalu berubah sewaktu-waktu.

Routing dinamis ini kebalikan dari routing statis yang semuanya harus dilakukan secara manual. Protokol routing akan mengatur router secara otomatis sehingga bisa berkomunikasi satu dengan lainnya dengan saling memberikan informasi antar router.

Kelebihan Routing Dinamis

  • Proses konfigurasi jaringan lebih cepat
  • Bisa digunakan untuk jaringan berskala besar
  • Jika ada jalur yang rusak tetap aman
  • Jalur ditentukan secara otomatis oleh sistem

Kekurangan Routing Dinamis

  • Bandwidth yang dibutuhkan lebih besar
  • Jalur yang bisa menentukan adalah sistem bukan dari administrator
  • Membutuhkan RAM yang lebih besar untuk menentukan jalur terbaik saat terjadi down

Pengkonfigurasian routing statis terbilang cukup rumit karena dilakukan secara manual. Sedangkan pada routing dinamis lebih sederhana karena bisa diatur secara otomatis. Saat ini perangkat keras jaringan yang paling banyak menggunakan router CISCO karena konfigurasinya yang lebih familiar dan tersedianya fitur CISCO Packet Tracer yang memudahkan dalam simulasi penggunaan jaringan dan juga bisa Anda gunakan untuk belajar.

Routing RIP

RIP yang merupakan routing protokol dengan algoritma distance vector, yang menghitung jumlah hop (count hop) sebagai routing metric. Jumlah maksimum dari hop yang diperbolehkan adalah 15 hop. Tiap RIP router saling tukar informasi routing tiap 30 detik, melalui UDP port 520. Untuk menghindari loop routing, digunakan teknik split horizon with poison reverse. RIP merupakan routing protocol yang paling mudah untuk di konfigurasi.

RIP memiliki 3 versi yaitu :

  1. RIPv1
  2. RIPv2
  3. RIPng

Kelebihan

  • Menggunakan metode Triggered Update.
  • RIP memiliki timer untuk mengetahui kapan router harus kembali memberikan informasi routing.
  • Jika terjadi perubahan pada jaringan, sementara timer belum habis, router tetap harus mengirimkan informasi routing karena dipicu oleh perubahan tersebut (triggered update).
  • Mengatur routing menggunakan RIP tidak rumit dan memberikan hasil yang cukup dapat diterima, terlebih jika jarang terjadi kegagalan link jaringan.
Kekurangan

  • Jumlah host Terbatas
  • RIP tidak memiliki informasi tentang subnet setiap route.
  • RIP tidak mendukung Variable Length Subnet Masking (VLSM).
  • Ketika pertama kali dijalankan hanya mengetahui cara routing ke dirinya sendiri (informasi lokal) dan tidak mengetahui topologi jaringan tempatnya berad
Di bawah ini adalah video tutoriang konfigurasi routing master berikut adalah video beserta linknya :
https://www.youtube.com/watch?v=8BLnRKgTzvc&t=12s




Selasa, 08 Juni 2021

Konfigurasi Routing Statis Menggunakan Cisco Packet Tracer

 

Konfigurasi Routing Static Menggunakan Cisco Packet Tracer



GAMBAR : GAMBAR PRAKTEK ROUTING STATIC
Pengertian sisco 

Cisco Packet Tracer adalah sebuah software simulator tools jaringan cisco yang sering digunakan untuk latihan dan pembelajaran sebelum menggunakan perangkat aslinya, dan software ini dibuat langsung oleh Cisco Systems disediakan secara gratis untuk siswa dan juga network administrator.

Routing Statis

Routing statis (Static Routing) adalah proses setting router jaringan menggunakan tabel routing yang dilakukan secara manual saat melakukan konfigurasi. Jika ada perubahan, maka administrator jaringan harus melakukan setting ulang pada jaringan.

Routing static merupakan pengaturan yang paling simple dalam jaringan komputer, untuk menggunakannya administrator tinggal mengisi dalam tabel entri forwarding pada setiap router yang terhubung pada jaringan tersebut.

Cara Kerja Routing Statis

Cara kerja routing statis terbagi menjadi 3 bagian yaitu:  

  • Konfigurasi router yang dilakukan oleh admin jaringan
  • Router melakukan routing berdasarkan informasi yang diterima dari tabel routing
  • Admin Jaringan menggunakan perintah ip route secara manual untuk konfigurasi router dengan routing statis dan routing statis berguna untuk melewatkan paket data yang ada pada jaringan.

Seorang administrator harus menggunakan perintah ip route secara manual untuk mengkonfigurasi router dengan routing statis.

Kelebihan dan Kekurangan Routing Statis

  • Kelebihan:
    • Meringankan kinerja processor router. 
    • Tidak ada bandwidth yang digunakan untuk pertukaran informasi dari tabel isi routing pada saat pengiriman paket.  
    • Routing statis lebih aman dibandingkan routing dinamis. 
    • Routing statis kebal dari segala usaha hacker untuk melakukan spoofing dengan tujuan membajak trafik.

  • Kekurangan:
    • Administrator jaringan harus mengetahui semua informasi dari masing-masing router yang digunakan.
    • Routing statis hanya dapat digunakan untuk jaringan berskala kecil.
    • Administrasinya cukup rumit dibandingkan routing dinamis, terlebih jika banyak router yang harus dikonfigurasi secara manual.
    • Rentan terhadap kesalahan entri data routing statis yang dilakukan secara manual.
Untuk lebih jelasnya kita mulai untuk membuat konfigurasi routing static

1. Buka aplikasi Cisco Packet Tracer dan buatlah topologi berikut 

Gambar : Gambar dan susunan Topologi 

2.Sambungkan setiap device dengan kabel, menggunakan kabel Straight untuk menghubungkan antara PC/Laptop dengan Switch dan Kabel Serial DCE untuk menghubungkan antara Router menggunakan port Serial 2/0.

Gambar : menghubungkan kabel dengan topologi

3. IP Konfigurasi Address pada device PC1, PC2, Laptop1, Laptop2 caranya adalah dengan klik PC1, PC2, Laptop1, Laptop2 lalu Dekstop lalu IP Configuration. 

Gambar : Settingan IP Adress pada pc 1

Gambar : Settingan IP Adress pada PC 2

Gambar : Settingan IP Adress pada Leptop 0

Gambar : Settingan IP Adress pada Leptop 1

4. Konfigurasi alamat IP pada Router1 dengan cara klik Router1 - CLI.
          Router>enable 
          Router#configure terminal 
          Router(config)#interface FastEthernet0/0 
          Router(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0 
          Router(config-if)#no shutdown 
          Router(config-if)#interface Serial2/0 
          Router(config-if)#ip address 192.168.10.1 255.255.255.0 
          Router(config-if)#clock rate 64000 
          Router(config-if)#no shutdown 
          Router(config-if)#exit
          Router(config)#exit
 
5. Konfigurasi alamat IP pada Router2 dengan cara klik Router2 - CLI.
         Router>enable 
         Router#configure terminal 
         Router(config)#interface FastEthernet0/0 
         Router(config-if)#ip address 192.168.2.1 255.255.255.0 
         Router(config-if)#no shutdown 
         Router(config-if)#interface Serial2/0 
         Router(config-if)#ip address 192.168.10.2 255.255.255.0 
         Router(config-if)#clock rate 64000 
         Router(config-if)#no shutdown 
         Router(config-if)#exit
         Router(config)#exit
 
  6. Konfigurasi Routing Statis pada Router1 dengan cara klik Router1 - CLI.
         Router#configure terminal 
         Router(config)#ip router 192.168.2.0 255.255.255.0 192.168.10.2
         Router(config)#exit 
 
  7. Konfigurasi Routing Statis pada Router2 dengan cara klik Router2 - CLI.
         Router#configure terminal 
         Router(config)#ip router 192.168.1.0 255.255.255.0 192.168.10.1
         Router(config)#exit

klik di sini untuk melihat channel youtube saya